Vaksin Diberikan untuk Orang Sehat
Pemberian vaksin harus mengikuti tata cara benar supaya hasilnya dapat efektif. Menurut Dr dr Julitasari Sundoro, MD, selaku Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional, vaksin boleh diberikan bila penerima dalam kondisi sehat. “Penerima vaksin harus dalam keadaaan memiliki antibodi sangat baik, tidak boleh dalam keadaan sedang sakit ataupun akan sakit,” ujar Julitasari, menambahkan bahwa pemberian vaksin harus ditunda bila pasien sedang mengalami demam tinggi.
Pemberian vaksinasi pada pasien dalam keadaan demam tinggi dan pasien dengan riwayat alergi terhadap bahan di dalam vaksin, dapat menyebabkan kontra indikasi. “Kontra indikasi dapat berbeda-beda pada tiap-tiap pasien, tidak dapat dipastikan,” ujarnya lagi.
Fungsi vaksin untuk membuat penerima semakin sehat, sehingga setelah diberi vaksin, dia harus tetap sehat, ujar Julitasari. “Pasien yang sedang menjalani pengobatan imunosupresan tidak boleh diberi vaksin,” ujarnya, menambahkan bahwa pengobatan imunosupresan mengurangi respon imun.
Selain itu, lokasi penyuntikan vaksin harus berbeda bila diberikan dengan vaksin lain pada waktu bersamaan, atau pada lengan berlainan. Vaksin harus disuntikkan pada otot deltoid (lengan atas) dan tidak boleh diberikan secara intravaskular, subkutan atau intradermal, jelas Julitasari.
Sumber: Antara 23 April 2012